Penatalaksanaan nyeri kanker sedang hingga berat pd pasien yg toleran opiat dna membutuhkan analgesik opiat around-the-clock secara kontiniu utk waktu yang diperpanjang.
Pasien yg saat ini tidak rutin mendapat opiat: Awal ≤8 mg tiap 24 jam, dpt ditingkatkan atau diturunkan sebesar 4-8 mg tiap 24 jam. Pasien yg saat ini sedang mendapat analgesik opiat: Dosis permulaan hrs berdasarkan dosis opiat harian sebelumnya dg menggunakan rasio ekuianalgesik standar.
Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan: Berikan pd saat/jam yg sama tiap hr. Jangan menggunakan lebih dari 1 x/ dlm 24 jam. Jika pemberian dosis dilewatkan, berikan dosis berikutnya segera & mulai rejimen baru 24 jam. Telan utuh, jangan dikunyah/dibagi/dihancurkan.
Hipersensitivitas. Nyeri akut atau pasca op. Penurunan berat fungsi hati, insufisiensi pernapasan, nyeri perut akut yg tdk diketahui penyebabnya, status asmatikus, pasien yg telah menjalani prosedur pembedahan &/atau peny yg mendasari yg dapat mengakibatkan penyempitan sal cerna, mengalami 'blind loops' dari obstruksi sal cerna. Terapi bersama dg MAOI atau dlm waktu 14 hr ssdh menghentikan terapi MAOI. Buprenorphin, nalbuphine, pentazocine. Pasien dlm status koma. Hamil, melahirkan, & laktasi. Anak.
Risiko ileus paralitik. Pasien dg penurunan cadangan pernapasan substansial atau depresi pernapasan; dg PPOK; yg dijadwalkan menjalani prosedur anestesi reigonal. Pasien dg cedera kepala & peningkatan TIK; peny inflamasi atau obstruksi usus besar, pankreatitis akut, peny sal empedu atau akan menjalani op sal empedu. Pasien dg insufisiensi hati & ginjal sedang hingga berat, insufisiensi adrenokortikal, miksedema, hipotiroidisme, hipertrofi prostat, atau striktur uretra. Pasien dg depresi SSP, kifoskoliosis, psikosis toksik, alkoholisme akut, delirium tremens atau ggn konvulsi. Penghentian terapi secara mendadak dpt menyebabkan ketergantungan obat. Pasien dg kelainan herediter yg jarang dari intoleransi galaktosa. Mengandung Na metabisulfit yg dpt menyebabkan reaksi alergi. Dpt mengganggu kemampuan mengemudi kendaraan & menjalankan mesin. Lanjut usia.
Mual, muntah, konstipasi, mulut kering, anoreksia, diare, somnolen, pusing, sakit kepala, halusinasi, depresi, pruritus, hiperhidrosis, hipoventilasi, dispnea.
MAOI; dlm kombinasi dg agonis/antagonis morfin; alkohol; obat yg menekan SSP (depresan SSP); relaksan otot.
N02AA03 - hydromorphone ; Belongs to the class of natural opium alkaloids. Used to relieve pain.
Jurnista PR tab 16 mg
4 × 7's (Rp1,960,000/boks)
Jurnista PR tab 8 mg
4 × 7's (Rp1,470,000/boks)